Resume Diskusi Metode Montessori Grup Rumah Main Anak

Resume Materi Kuliah WhatsApp Rumah Main Anak (Live Grup 2)

🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂
PENGENALAN METODA MONTESSORI
Oleh : Ivy Maya Savitri (Rumah Montessori)

Pemandu: Mahrunnisa An Nashr
Peresume: Lidya Anasta Rachman

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

❣APAKAH MONTESSORI ITU ?
-Montessori merupakan metode pengajaran yang dipelopori oleh Dr. Maria Montessori.
-Montessori memadukan antara ilmu kedokteran (psikologi perkembangan anak) dengan ilmu pendidikan konvensional.
-Metode Montessori menggunakan peralatan edukatif yang dirancang sesuai kebutuhan anak.
-Metode pendidikan ini khususnya diberikan untuk anak usia 0-12 tahun, meskipun saat ini ada 1 SMP di Bogor yang menggunakan metode Montessori.
-Metode ini bersifat universal (mempelajari seluruh kebudayaan di dunia).
-Metode ini bertujuan untuk membentuk pribadi anak yang mandiri, percaya diri, dan menghargai perbedaan sehingga dapat menjadi warga dunia yang andal.

❣MENGAPA METODE MONTESSORI?
-Metode ini memperhatikan kepentingan/kebutuhan anak secara perseorangan (child centered).
-Memiliki prinsip-prinsip yang terdefinisi dengan jelas sampai ke tata cara pelaksanaannya.
-Dilengkapi dengan peralatan pendidikan yang memiliki fungsi, cara penyampaian, dan kontrol yang jelas.
-Menerapkan pola ajar yang melibatkan anak secara aktif, interaktif, dan bervariasi.
-Melibatkan seluruh indra sehingga sesuai dengan tahap awal pembelajaran anak usia dini yang belajar melalui indra-indra mereka.
❣APA ITU MONTESSORI MODERN? (MONTESSORI IN MODERN APPROACH)
-Montessori merupakan metode yang sudah berumur lama dan masih relevan digunakan sampai sekarang.
-Zaman semakin maju dan terjadi perubahan di berbagai bidang (cara pandang, budaya, kebutuhan di masa mendatang) contoh : zaman sekarang banyak diperlukan orang yang andal untuk bekerja secara tim maupun individu/independen.
-Memadukan, menambahkan kurikulum/metode/cara apapun yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak serta kebijakan pemerintah setempat dengan tidak menghilangkan ‘benang merah’ tujuan dari metode Montessori itu sendiri.

❣SEKILAS RIWAYAT HIDUP DR. MARIA MONTESSORI
Maria Montessori lahir di Chiaravalle-Italia tahun 1870. Ia merupakan dokter wanita pertama di Italia yang menangani anak-anak terlantar dan tertarik pada pendidikan untuk anak dengan keterbelakangan mental dan kesulitan belajar lainnya. Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Jean Itard (The Wild Boy of Averyon, Education of The Senses) dan Edouard Seguin (Education of The Movement)  serta para pemikir pendidikan lainnya, seperti Rousseau, Pestalozzi, dan Froebel. Pada tahun 1906 ia mendirikan Casa dei Bambini (Rumah Anak) di Roma untuk anak usia 3-6 th. Peserta didiknya beragam karakter, baik normal maupun anak berkebutuhan khusus, anak-anak dari kaum menengah ke bawah, buruh, dll. Ia menulis buku The Secret of Childhood, The Discovery of the Child. Montessori meninggal dunia di Belanda tahun 1952. Metode Montessori banyak digunakan di seluruh dunia (Asia, Eropa, Amerika) sampai saat ini.

❣FILOSOFI DASAR METODE MONTESSORI

💖BAGAIMANA SEORANG ANAK BELAJAR ?

💖KARAKTERISTIK UMUM ANAK
Montessori percaya bahwa semua anak, dimanapun dan kapan pun pada umumnya :
-Memiliki otak yang menyerap semua informasi (absorbent minds)
-Melalui periode sensitif
-Ingin belajar
-Belajar melalui bermain
-Melalui tahapan perkembangan
-Ingin mandiri

💖APAKAH ABSORBENT MINDS ?
-Menyerap informasi dan belajar dari lingkungan tanpa sadar dengan kecepatan yang tinggi.
-Mempengaruhi perkembangan anak di masa yang akan datang
Terdiri dari dua tahap :
* tahap tidak sadar (0-3 tahun)
* tahap sadar (3-6 tahun)

💖PERIODE SENSITIF
-Merupakan periode sementara dalam kehidupan anak di mana dia sangat sensitif terhadap aspek tertentu.
-Menunjukkan pola tingkah laku :
1. melakukan suatu kegiatan berulang-ulang sampai akhirnya satu keahlian terbentuk (misalnya : jalan).
2. Menunjukkan vitalitas dan kesenangan dalam melakukan kegiatan tersebut.
Beberapa periode sensitif mungkin terjadi bersamaan, sementara yang lain mungkin berurutan.

SENSITIVE PERIODS (Periode Sensitif)
1⃣Sensitive Period of Order (0-3 thn)
2⃣Sensitive Period of Language (0-6 thn)
3⃣Sensitive Period of Walking (1-4 thn)
4⃣Sensitive Period of The Social Aspects of Life (2-6 thn)
5⃣Sensitive Period of Small Objects (1-2 thn)
6⃣Sensitive Period of Learning Through Senses (0-5 thn 9 bulan)

💖ANAK INGIN BELAJAR
-Motivasi bawaan untuk belajar : suatu proses dimana perubahan permanen terbentuk dalam diri seseorang
-Pada usia 3 thn keinginan belajar meningkat
-Suka meniru, eksplorasi dan adaptasi

💖BERMAIN SAMBIL BELAJAR
-Main untuk orang dewasa berbeda dengan main untuk anak
-Pentingnya bermain bagi anak
-> belajar untuk marah, rebutan, mempertahankan diri, berkelahi, berbagi
MAIN = KERJA = BELAJAR (play is work for children because they are learning)

💖TAHAPAN PERKEMBANGAN
TAHAP 1 : 0-6 tahun
TAHAP 2 : 6-12 tahun
TAHAP 3 : 12 – 18 tahun

💖ANAK INGIN MANDIRI
-Kebutuhan bawaan sejak lahir
-Membentuk rasa percaya diri
-Perlihatkan keterampilan yang diperlukan
-Beri mereka waktu
-Orientasi pada proses

💖KARAKTERISTIK LINGKUNGAN KELAS MONTESSORI
1⃣Lingkungan Fisik
Lingkungan Estetika
Lingkungan Intelektual
Lingkungan Sosial dan Emosional

LINGKUNGAN FISIK
-Peralatan  yang disesuaikan dengan ukuran anak (child-size equipment)   agar anak tidak perlu banyak dibantu dalam melakukan kegiatannya (proses untuk mandiri).
-Benda-benda yang nyata di kehidupan sehari-hari(real objects).
-Mudah untuk keluar ruangan kelas (access to garden) untuk kebebasan bergerak dan belajar di alam bebas terbuka.
-Stimulasi  penuh dengan alat-alat yang akan menstimulasi semua potensinya.

2⃣LINGKUNGAN ESTETIKA
-Indah
-Terstruktur dan teratur
-Bersih
-Tenang dan damai

3⃣LINGKUNGAN INTELEKTUAL
-LIMA AREA KURIKULUM : Practical Life, Sensorial, Language, Mathematics, and Cultural.
-Material didaktik : koreksi melekat, masing-masing satu buah.
-Peralatan digunakan sesuai dengan peruntukkannya, dipelihara, bergiliran dan dikembalikan pada tempatnya.
-Modern Approach : alat dapat dipresentasikan dalam kelompok besar maupun kecil, beberapa alat dapat dimainkan bersama.

4⃣LINGKUNGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL
-Kebebasan yang bertanggung jawab -> anak-anak bebas bergerak saat beraktivitas sesuai dengan kenyamanan.
-Kelas lintas usia (vertical grouping) -> usia anak dalam satu kelas dicampur (2-6 th) agar dinamika sosial lebih beragam dan juga untuk stimulasi anak dalam menghadapi teman-teman di berbagai usia.
-Guru sebagai role model   guru/fasilitator yang konsisten, tegas tanpa kehilangan sentuhan individual dalam menangani anak dan kelas. Guru disebut ‘directriss’.
-Pendekatan positif

💖CATATAN PENTING DALAM KELAS MONTESSORI
-Kegiatan diperlihatkan secara perlahan dan hati-hati  anak mencermati & menganalisa.
-Minimum percakapan  menjaga konsentrasi.
-Mengenalkan materi (presentasi kegiatan) bertahap sesuai dengan tingkat kesulitannya begitupun dengan mengenalkan bahasa.
-Anak selalu diberi semangat dan dukungan.
-Jangan pernah menyalahkan, mengkritik bahkan membetulkan hasil pekerjaan anak-anak.
-Tunggu sampai kemampuannya tercapai (self learning).
Mengulang presentasi  materi jika diperlukan.

💖GROUND RULES FOR DIRECTRESS
-Menjaga keteraturan, kerapihan, dan kebersihan
-Menerapkan keindahan dan kesederhanaan
-Memastikan adanya rasa saling menghargai
-Jagalah konsentrasi anak
-Perkenalkan & aktifkan anak untuk segera kontak dengan dunia dan kenyataannya
-Selalu siap melayani & menolong anak (help them to do it by themselves)
-Mengamati anak dengan cermat
-NO PUNISH & NO REWARDS  for child’s WORK, but kita boleh memberi ‘konsekuensi’ jika berkaitan dengan behaviour anak.
-Semua benda dalam kelas digunakan sesuai dengan fungsi & peruntukannya
-Tidak membandingkan seorang anak dengan anak lain

Terima kasih.

🍃 Tanya Jawab 🍃

1. Hai Mb Ivy, salam kenal…

Boleh tahu mimpi Anda terhadap pendidikan di Indonesia? Berbeda sekali dg para pendidik dsini. Jangan pernah mengkritik bahkan membetulkan hasil pekerjaan anak. No punish& no rewards for child’s work. Bagaimana metode Mentossori memperbaiki kesalahan ataupun memotivasi anak didik?

Boleh intip kegiatan2 seru di sekolah Mb?

Bisa kasih contoh/hal2 yg harus diperhatikan dlm tiap periode sensitif? Khawatir saya sbg ibu tidak justru tdk sensitif thd hal tsb. Maaf kebanyakan.
Terima kasih banyak…

(Habibah, Jakarta, 21m,RMA1)

Jawaban:

Salam kenal lagi Bu Habibah..

Hahaha..mimpi saya thd pendidikan Indonesia sebetulnya simple..mengembalikan hakikat pendidikan itu sendiri bahwa setiap individu berhak untuk mendapat pendidikan yg terbaik dan sesuai dengan fitrah-nya. Intinya saya ingin pendidikan di Ind lebih condong dan mengedepankan pendidikan yg berpihak kepada anak (individu itu sendiri).

Selama ini kita kurang peka bahwa manusia adalah makhluk pembelajar aktif.

Pendidikan tanpa kritik bahkan membetulkan pekerjaan anak secara langsung akan mengurangi arti kata ‘proses belajar’.

Yang namanya proses belajar harus dipastikan di dalamnya penuh dengan perjalanan yg isinya : kegagalan, kesalahan, kerja keras, prosea berpikir menjadi lebih baik, perjuangan dan tak putus asa

Balik lagi ke arti kata manusia adl pembelajar aktif, dari sononya udah dikasih otak lebih dari makhluk2 lainnya, yaitu kecakapan dalam berpikir..

Montessori percaya anak bisa belajar, mampu achieve dan bahkan harus dilatih untuk peka terhadap ‘kejanggalan’ pada pekerjaannya sendiri..jangan  dibiasakan dikasih tahu terus..biar otaknya juga aktif berpikir dan nalar serta critical thinking nya juga berkembang..

Kita sebagai orang dewasa cukup mencontohkan dan memfasilitasi.. Anak2 lebih banyak  dan cepat belajar dr contoh ketimbang dibilangin 😂

Memotivasi anak di montessori adalah dgn terus mensupport dan memberikan kesempatan kepada anak utk terus mencoba..

Berat kita kerjakan karena ada term and conditions nya 😉 : org dewasa perlu menahan diri tidak banyak melayani/membantu semua-mua, menahan diri utk bersabar dan yakin anak akan mampu suatu hari setelah gagal beratus2 kali bahkab berbulan2 & bertahun2 (ketika anak belajar jalan aja kita bisa positive thinking dan yakin anak bisa sambil kita terus berusaha memberi semangat, kesempatan dan latihan terus..lalu kenapa tidak bisa utk hal lain?)

2.  Terima kasih materinya menarik.

Sy ingin menanyakan bagaimana menerapkan metode montessori di rumah, terutama untuk menggunakan benda2 real yg mudah dijangkau anak untuk melatih kemandirian, dengan kondisi anak lebih dari 1.

Barang2 tersebut masih berbahaya untuk sang adik yg masih kecil.

(Rika-Malang-Maryam 4th & Isa 1th-RMA3)

Jawaban:

Untuk metoda montessori yg diterapkan di rumah,  berulang kali saya sering sampaikan : semua di montessori bukan hanya tentang material/alatnya..😄 tapi tolong lebih utamakan ‘esensi’nya..cara si orang dewasa me respect anak dan memperlakukan anak aja dulu yg bener..

Sudahkah menggunakan kata santun dan tone rendah ketika memanggil, sudahkah kita beri anak kita kesempatan untuk melalui kegagalan dan kesalahan dengan respon yg positif (bukan marah2, komentarin kesalahan, atau bahkan tidak beri kesempatan lagi untuk belajar dan berlatih lagi hanya karena kita ga mau lihat anak kita salah atau failed)

Sudahkah kita mendengar anak dg penuh perhatian? Pernahkan kita main bareng dengan anak2 dg waktu dan perhatian yg utuh?

Itu yg dimaksud ‘esensi’..

Untuk material memang dia ‘bonus’ nya dan kelebihannya dari metoda ini.

Bahwa dr kecil usia 1,5 tahunan, sudah dikenalkan dg latihan menggunakan alat2 yg real..semakin cepat, semakin terlatih.

Membawa benda pecah belah pun sudah dikenalkan..pecah? Ya pasti pecah lah..namanya juga latihan, pasti ada gagalnya.

Tapi itulah, tugas orang dewasa sbg facilitator dan pengamat sekaligus memperhatikan safety.

masih banyak orang dewasa yg tidak sabar menunggu anak untuk menjadi bisa dan tidak tahan dengan kesalahan yg mereka perbuat 😋 (tumpah2..ga bisa susun balok urutan dll..hhhh…menggemaskan yaa ibu-ibuuu…huhuhu 😘).

Sedikit lagi tentang benda real di rumah utk penerapan metoda Montessori. Bila orang dewasanya belum siap utk berikan material yg berbahaya menurut mereka, silakan dipilih dulu dan diberikan secara bertahap. Ingatlah..semakin tidak ada  percaya kepada anak thd kemampuannya, bonding itu akan nyangkut..dia juga akan ragu menggunakan material tsb.

3.
– Pertanyaan slnjutnya, menarik juga melihat di CV ada kata sekolah montessori bernafaskan islam. Sebenarnya, nilai apa yang menjadi ke-khasan sekolah jenis ini?

Terimakasih atas penjelasannya..

(Wafy_RMA1)

– Assalamualaikum bu ivy…materinya bagus sekali, yg ingin sy tanyakan, bgmn cara/kurikulum mendidik anak ala montessori tapi yg bernafaskan islam? 😊

Trmksh

(Iis_semarang_hamdan 19m_RMA1)

Jawaban:

Halo Bu Iis dan Bu Wafy..

Sebetulnya cara2 memperlakukan anak dalam metoda montessori itu sudah sangat Islami..sesuai dengan sunnah Rasul..

Dan semua agama lainnya pun pastinya setuju dengan nilai2 pendidikan montessori.

Jadi..mendidik anak dg sistem montessori yang Islami sebetulnya sudah dijalankan dalam penerapan metoda ini sehari-harinya..

Mulailah mendidik Anak usia dini dengan tingkah laku yg real, contoh konkrit karena itu yg efektif untuk dicontoh ditiru dan dilakukan kembali oleh anak.

Mulai lah ajarkan anak usia dini dgn hal2 ke-Islaman yg practical, mudah dilakukan  dan sangat penting di kehidupan sehari-harinya.

Coba diperhatikan poin2 di bawah ini, colek saya kalau poin metoda montessori di bawah ini melenceng dr ajaran Islam :

– berkata lemah lembut dan santun

– saling bantu

– respect dan hargai sesama

– selalu ingat kata : Terimakasih, maaf, tolong

– selalu menahan diri dan bersabar

– selalu menjaga kerapihan (mainan dikembalikan ke tempat)

– selalu menjaga kebersihan area kegiatannya

Itu semua value yg baik kan? Dan saya pikir itu saja sudah Islami..

Dan saya pikir itu lebih penting didulukan dimiliki oleh seorang muslim daripada sekadar hafalan doa..(yg bisa secepat kilat anak hafalkan).

Urusan menanamkan moral dan value lebih lama dan butuh intensitas dan konsistensi. Lebih baik kita menunjukkan seorang muslim yg berperangai baik dulu.

Dalam hal mengenalkan agama Islamnya sendiri di dalam montessori yg Islami, anak diajarkan seaammuaaa…yg indah2 dulu tentang Islam..tentang agamanya..tentang penciptanya..tentang surga-nya..

Tanamkan semua hal yg baik, mudah dan positif dulu pada anak.

Bukankah sebelum mencintai sesuatu setiap individu perlu input yg baik2 dan indah2 dulu?

Agama, Allah dll itu bukan senjata utk menakut2i anak.

Semisal : ayo kita sholat, nanti kalau ga sholat Allah marah lho..

Wah..kalau gitu, ga asik yah Allah itu suka marah..

Jadi yang ditanamkan disini..yg disampaikan duluan ke anak2 adalah semua yg baik dan indah untuk agamanya.

Ketika sudah tahu itu semua bagus, anak diharapkan akan menjadi sayang dan cinta..karena agamanya indah..itulah yg akan sulit membuat individu berpindah ke lain hati..😄

Untuk muatan lainnya seperti praktek ibadah ada juga kok..hafalan surat juga yg simple aja dulu..pentingkan juga mereka ttg arti doa tsb..lebih dlm memaknai sebuah surat, menurut saya lebih penting daripada sekedar hafal (ini pilihan ya bu ibuu..😉)

4. Assalamualaykum mba. Saya ummu qory, ada beberapa pertanyaan ttg montessori yg ingin saya tanyakan.
1. Apakah ada dlm montessori ada kurikulum yg menjelaskan tahap demi tahap secara rinci materi yg harus diberikan kpd anak usia prasekolah hingga sd??

Jawab :
Wa’alaikumussalaam..
Ada.

2. Bagaimana mengkorelasikan antara kurikulum montessori dgn kurikulum yg ditetapkan oleh pemerintah??

Jawab :
Bisa diintegrasikan dalam pembelajaran sehari-hari untuk sekolah yg menggunakan kurikulum pemerintah. Karena pada intinya, benang merah dari materi pembelajaran pemerintah dengan montessori : sama, bahkan montessori bisa lebih tinggi pencapaian materinya dari target2 kurikulum nasional.

Hatur nuhun teh

Jawab :
Sami-sami

(Ummu Qory (4y) Qisya (3y)_Bojosoang_ RMA 2)

5. Asalamualaykum..
Bagaimana orangtua mengetahui indikasinya kalau anak sdh berhasil melalui tahapan perkembangannya setelah menerapkan metoda montessori? Bagaimana sebaiknya tahap awal mengenalkan area matematika & bahasa pada anak usia 3 tahun?

Jawab :
Wa’alaikumussalaam
Dengan mengamati perkembangan dan proses pembelajarannya si anak, maka ortu akan mampu mengetahui berhasil tidaknya.
Konsep mengenalkan dan menstimulasi anak usia 3 tahun di area Matematika :
– pengenalan persepsi : ukuran & dimensi (panjang-pendek, tinggi-rendah, besar-kecil)
– pengenalan bentuk2 geometric
– lewat permainan dan nyanyian
– lewat kegiatan keterampilan hidup
– kegiatan mengamati, menyamakan, membandingkan
Bahasa :
– banyak bercerita dari buku maupun kejadian sehari-hari
– gerak dan lagu
– pengenalan alphabet lewat lagu atau gambar tanpa paksaan

(Niken_Jakarta_Kalila, 3th 2bln_RMA 2)

6. Selamat pagi,, materinya sangat bagus untuk saya yang masih ‘meraba’ masalah montessori ini. Yg ingin saya tanyakan, karena pada metode montessori ini memperhatikan konsentrasi, apakah ada waktu khusus yg ditentukan seberapa lama idealnya anak musti menjaga konsentrasinya? Terima kasih.

(widhya_tangsel_ RMA 2_30bulan)

Jawab :
Tidak ada ketentuan waktu berapa lama. Kebutuhan konsentrasi seorang individu ditentukan oleh muatan, jenis dan seberapa banyak pekerjaannya.
Di montessori ada ketentuan yg namanya siklus kerja : rangkaian kegiatan utuh dr mulai anak mengambil material dari rak — mengerjakan — merapikan — mengembalikan ke rak.
Semua dikerjakan rutin. Karena material nya berbeda2, otomatis berbeda pula waktu berkonsentrasi yg diperlukan untuk menyelesaikan satu rangkaian siklus kerjanya sampai selesai.
Bahkan memungkinkan anak utk konsentrasi lebih lama karena kegiatan yg dikerjakannya adalah pilihannya sendiri yg tentunya menarik hatinya untuk dikerjakan lebih serius (dan lebih lama).

7. Salam mba Ivy,,
Bisakah disebutkan contoh/bentuk kegiatan utk setiap karakteristik lingkungan kelas montessori?
Kira-kira seperti apa kurikulum yg dibuat oleh montessori? Relevan tidak jika diterapkan secara HS?

Terimakasih sebelumnya,,

(Atha, Karawang, 5M, RMA3)

Jawab :
Salam..
Contoh karakteristik lingkungan kelas montessori :
– semua alat perlengkapan merupakan alat real, dan ukuran anak
– ada pencampuran usia anak dalam satu kelas (3-6 th)
– rak kelas selalu siap dan penuh dg alat yg dapat menstimulasi potensi anak
– ruangan, material selalu terata rapi dan bersih

8.
– Assalamualaikum,
Bagaimana mendidik anak yg ada keterlambatan belajar dengan metode montessori?

(Fitriatiningsih_ Belitung 3y11m rma3)

Jawab :
Wa’alaikumussalaam
Metoda montessori pada awalnya didisain untuk anak2 yg terlambat atau punya hambatan belajar.
Dengan adanya alat2 konkret dan tahapan pembelajaran yg jelas, semuanya membantu anak yg mempunyai hambatan belajar.

– Salah satu kelebihan metoda Montessori adalah menjaga kebebasan anak dengan tidak memberi batasan ketika belajar (directress tidak menerapkan target akhir, dll). Bagaimana metoda ini menyiasati pola pengajaran bagi anak2 yang jauh tertinggal perkembangannya dibandingkan yang lain? Apakah dibiarkan saja (karena memang perkembangannya selambat itu) atau ada metode khusus untuk treatment-nya?

(Retta, jakarta selatan, kenshin-15m, RMA3)

Jawab :
Saya luruskan : montessori punya target pencapaian yg harus dicapai individu (sama halnya dengan target tugas2 perkembangan anak sesuai dg usianya). Yang tidak ditentukan adalah durasi waktu proses atau perjalanannya dalam mencapai target pembelajarannya tsb karena di montessori belajar adalah long life learning.. it’s a journey.. bukan untuk cepet2an sampe..bukan untuk perlombaan..tapi untuk bekal hidup.
Montessori percaya dlm proses perjalanannya anak belajar, justru di situlah arti belajar yg sebenarnya sedang berlangsung. Ada peristiwa dia gagal, dia salah, dia mencari, dia berupaya lebih baik, dia coba lagi.. Itu yg merupakan arti ‘belajar’ yg sesungguhnya.. Bukan melulu tentang hasil akhir.
Kurang setuju dengan kalimat :
“Apakah dibiarkan saja (karena memang perkembangannya selambat itu)” .. Jujur ini mengindikasikan bhw orang dewasa hopeless, tidak memiliki kesabaran yg cukup, tidak memiliki keyakinan/tidak percaya bahwa anak pasti bertumbuh kembang dan anak pasti akan bertambah kemampuan disetiap tahapan perkembangannya.
Tidak perlu memburu-buru prosesnya.. Karena secara alamiah anak/manusia adalah pembelajar aktif yg sdh dikaruniai Tuhan kelebihan akal untuk berpikir, memecahkan masalah dan untuk bertahan hidup yg paling utama.
Anak pasti akan mencapai target tumbuh kembangnya.. ASAL : anak distimulasi – bukan dibiarkan – bukan dipaksa belajar yg tidak disukai/belum diminati.. (beda yaa..antara distimulasi dan dipaksa belajar) dan inilah yg harus dikerjakan orang dewasa.
Mencantumkan kata2 “perkembangannya lambat”, ini menandakan, ada masalah dg orang dewasanya dalam hal memfasilitasi perkembangan kemampuan anaknya (mungkin kurang tepat stimulasi, kurang tepat waktunya, ada yang harus dipenuhi dulu kebutuhan sebelumnya dll.. Wahai orang dewasa..teruslah bersabar, tahan diri, berupaya mencari tahu dan terus mengamati ya..)
Itulah treatment khususnya 🙂

9.
1. Bagaimana metode ini menyiasati pengembangan aspek sosial dari anak jika penerapan metoda Montessori difokuskan sesuai dengan tahap perkembangan masing2 individu?

Jawab :
Jangan lupa, untuk menjadi makhluk sosial kita berawal dari makhluk individual dulu.
Untuk itu, benahi dulu diri individu agar kelak menjadi individu yg berkarakter dan berpembawaan baik, seiring dengan usianya (mulai 6 tahun), si individu tsb tentunya akan siap menjadi makhluk yg bisa bersosialisasi dengan baik.
Penuhi semua tahap perkembangan individu, sebagai bekalnya untuk siap menjadi makhluk sosial yang baik.

2. Kalau tidak salah, dengan kelas lintas umur, masing2 anak bisa berada pada level pelajaran yang berbeda2. Misalkan A dan B sama2 umur 7 tahun, tapi A untuk pelajaran science sudah di level 9th, sedangkab B masih di umur 7th. Apakah muncul rivalry antar anak dengan kondisi ini? Atau hal ini memang ditujukan untuk membangun kompetisi antar anak?

(Retta, jakarta selatan, kenshin-15m, RMA3)

Jawab :
Metoda montessori tidak pernah membangun kompetisi antar anak apalagi di usia dini. Jelas disini karena dr awal SOP nya jelas no rewards.. Semua anak dihargai apapun pilihannya dan semua hasil akhirnya walau masih salah tetap kita hargai (karena yg di respect bukan hasil akhir yg harus benar, tp lebih me respect proses dan kerja kerasnya)
Jadi tidak ada alasan untuk saling berkompetisi kalau org dewasanya dari awal tidak pernah membanding-bandingkan dan tidak pernah memberi rewards khusus pd personal pilihan untuk suatu pencapaian. Never..
Dari awal, basenya udah kuat..orang dewasa me respon positive semua individu.
Jadi si anak B tadi tidak akan merasa terendahkan – karena orang dewasanya (guru) tidak pernah direndahkan, melainkan terpacu oleh motivasi internalnya untuk mau berupaya bisa setara dg teman2nya.
Sedang si anak A tidak perlu merasa arogan – karena guru tidak pernah meng-agung2kan kelebihannya dan anak A tidak pernah mendapat contoh merendahkan teman dr gurunya. Yang ada adalah si A diajak guru untuk membantu atau memberi pengertian bahwa temannya sedang on the way learning something 🙂
Indah ya cara pandang seperti ini.

10. Bagaimana mempersiapkan anak untuk berpindah dari sekolah Metode Montessori menuju sekolah konvensional? Karena umumnya sekolah dengan metode ini masih sangat terbatas jumlah dan jenjangnya.

(Retta, jaksel, kenshin-15m, rma3)

Jawab :
Tidak ada persiapan khusus, hanya perlu memberi pemahaman saja terus kepada si anak tentang sistem dan lingkungan sekolahnya yang baru.
Dari manapun asal sekolahnya bila ia pindah ke sekolah dg lingkungan baru, semua butuh adaptasi. Siaplah menghadapi itu. Orang tua harus jauh lebih siap dr pada anak agar lebih ringan menyelesaikan masalahnya nanti.

🍃 Penutup 🍃

Terimakasih banyak utk diskusi dan pertanyaan2 kerennya..😍😍😘😘

Mudah2an bermanfaat apa yg kita bahas hari ini. Tetaplah menjadi orangtua bagi masing2 buah hatinya..yg tentunya mempunyai masalah dan tantangannya masing2..

Every moms have its own battle. Mudah2 an apa yg dibagi disini bisa dijadikan pijakan untuk diaplikasikan pada anak kita masing2..

Sebagai ibu juga kita berproses..menjadi makin matang dan makin pintar pun perlu perjalanan dan cerita suka duka serta gagal dan berhasil..

Dan posisi itulah pula yg sama dialami oleh anak2 kita dalam proses belajarnya yg akan berlangsung sepanjang hayat.

It’s a journey not a destination.

Mudah2an ilmunya berkenan dan semua pertanyaan di atas bisa terjawab dengan baik..
Tetap semangat belajar ya…

🍃🍂🍃🍂🍃🍃🍂🍃🍂
IG @rumahmainanak
FP FB: Rumah Main Anak
Web: rumahmainanak.com

10 Hari Kedua Ramadhan: Memberi Kesempatan Bersabar

Bulan Ramadhan tahun lalu, kami (Saya, suami, dan Azka) hanya menjalani puasa ramadhan bersama-sama di beberapa hari terakhir ramadhan. Tahun ini Alhamdulilah sekali, 17 hari ramadhan pertama kami lewati bersama-sama, tapi dengan menukar kebersamaan di Hari Raya Idul Fitri nanti, tak apalah, Allah sudah memberikan yang terindah dan hikmah yang baik di 17 hari ramadhan kami.

Azkafaiz, anak laki-laki yang baru berusia 3 tahun ini, punya sifat yang teguh pendirian, dan memori ingatannya tajam. teguh pendiriannya ini maksutnya Azka kalo udah maunya pasti dia capai gimanapun caranya, karena masih labil cenderung tidak sabaran. sedikit pemarah, jika sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya, akan mulai merengek dan menangis tidak sabar. Apalagi jika ada saya dirumah, “manja” nya minta ampun. Sehingga dirumah terlebih awal-awal ramadhan, Azka “kurang bersahabat”, mau mandi, marah dan nangis, selesai mandi, marah dan nangis, mau main dan saat main, tidak sabar dan marah. Astaghfirullah… kenapa dengan Azka? sungguh menjadi ujian di awal Ramadhan. Perilaku Azka yang seperti ini juga membuat Papanya tidak sabar, teriakan untuk menghentikan marah dan nangisnya meluncur begitu saja, karena seharusnya Azka sudah bisa berkomunikasi dengan baik di usianya yang sekarang, tidak boleh lagi ada permintaan dengan nangis dan marah. Sedangkan saya, saya berusaha tidak banyak bicara, tidak banyak mengeluarkan kata-kata yang tidak penting, demi menjaga puasa dan perasaan kami semua.

Astaghfirullahaladzim… sepertinya ada yang salah. Apa yang salah? waktu bermustajab dan bercengkrama dengan Allah saya gunakan dengan sebaik-baiknya. Ada yang salah dengan saya, dengan cara saya berkomunikasi dengan Azka dan Suami. ada yang perlu diperbaiki cara kami mengingatkan dan berbicara. Hanya meminta untuk diberi stok sabar tanpa batas, dan kelembutan dalam bertutur kata. Saya menghela nafas, berfikir dengan tenang. Mencoba menyelami setiap kejadian yang sudah terlewat dan terekam. Mencoba menggali lagi ilmu-ilmu parenting yang pernah saya baca. Mencoba berdamai dengan diri sendiri, sabar dengan diri sendiri. Bismillah… I can do it and we can do it…

Tiap Azka marah, nangis dan teriak-teriak, masalahnya karena nggak mau ikut sholat, nggak mau mandi, nggak mau selesai mandi, nggak mau berhenti main, intinya dia nggak tau waktu. saya biarkan sampai tenang. Saya minta kepada suami untuk bersabar. Saya bawa ke kamar dan Saya peluk lalu saya mulai bicara. “Azka tau, kenapa Azka seperti ini tadi? Azka sudah berhasil dibisiki syetan untuk marah dan teriak-teriak dan lupa waktu. Sekarang syetan-syetan itu senang dan tertawa puas berhasil mengganggu puasa mama papa dan Azka. Mama nggak mau puasa mama batal, mama nggak mau Allah menunda rezeki buat kita…” sambil  menatap matanya saya melanjutkan pembicaraan, “Azka jadi anak yang sabar, jadi anak baik. Anak sabar n baik akan selalu disayang Allah, diberi rezeki sama Allah…”. Azka bilang, “Azka mau dapat mainan yang bagus ma, Azka mau Finn Mcmissile yang bannya ropas-ropas (lepas-lepas) di laut…”. “Pasti Azka bisa dapat itu, lebih dari itu. Lebih dari semua mainan yang Azka mau… Syaratnya mudah. Azka berusaha sabar, jadi anak yang sabar dan baik. Selalu berdoa dan bersyukur sama Allah…”. “Heeh.. iya ma…”. “kalo mau apa-apa bicara yang baik ya sayang, tanpa merengek, tanpa marah dan tanpa nangis. Azka harus kalahin syetan nya, kalo mau marah istighfar yaa… bisa kan?”. lalu sama-sama kita mengatakan astaghfirullah beberapa kali.

Setiap adzan yang terdengar di mushola samping rumah, dengan berkata lembut dang melihat matanya, saya ajak dia wudhu dan sholat, dan Azka langsung mengiyakan. Bertiga kami berjalan menuju mushola. Awalnya masih agak sulit, banyak alasan, hehehe… tapi saya selalu mengingatkan Azka kalo Azka jadi anak baik yang bersyukur sama Allah, Allah akan selalu memberi rejeki yang tidak disangka2 Azka. Lama kelamaan, setiap mendengar adzan Azka selalu menghentikan kegiatannya, mengajak kami berwudhu lalu sama-sama ke mushola. Azka berkata, “ma… sudah adzan, sudah dipanggil Allah sholat… nanti Azka sholat di tempat cowok sama Papa yaa… “. Alhamdulilah suami juga selalu menyemangati Azka untuk taat beribadah dan berdoa dari semenjak kecil, karena anak baik dan sabar itu disayang Allah. Suami juga menunjukkan kesabaran sekaligus ketegasannya, bagaimana menjadi seorang anak laki-laki yang tangguh dan penyabar.

Azka selalu ikut sholat bahkan tarawih juga ikut. Tak mengapa kalau selama sholat dia duduk, lalu sedikit memegang kaki papanya, memeluk papanya dari belakang, sesekali dia ikut teman-teman sebaya nya lari-lari di sekitar halaman mushola, sampai dia nangis karena berantem dengan temannya. Kami berusaha menguatkan Azka, bukan dengan menangis untuk meyelesaikan masalah, Azka bisa menyelesaikan dengan cara yang lebih baik, dan saya mengingatkan, coba tadi Azka ikut sholat sama papa, Azka nggak akan berantem dan nggak akan nangis kayagini. Semenjak itu Azka jarang bgt ikutan temannya lari-lari, Papanya juga berusaha mencari shaf sholat dimana Azka tidak bisa melihat temannya main dan dia tidak berusaha untuk keluar. Papanya memberi kesempatan kepada Azka untuk duduk manis jika Azka capek, bersabar sampai tarawih selesai.

Ramadhan kali ini kami belum mengajarkan Azka berpuasa, kami hanya memberi pemahaman apa dan bagaimana bulan Ramadhan itu, bahwa bulan Ramadhan adalah bulan suci dimana semua orang islam berpuasa, sholat tarawih dan jika beribadah di bulan ini, sholat, berdoa, bersedekah itu rezekinya berlipat-lipat lebih banyak. Azka bertanya, “Puasa itu apa ma?tak boleh makan tak? sholat taraweh itu apa ma?” logat niru upin-ipin… :D. Saya membuat beberapa kegiatan bersama Azka, menjelaskan beberapa ibadah bulan ramadhan dengan bantuan craft sederhana, buku, Al Quran dan beberapa printable, seperti membuat Fasting cycle, Sodaqoh Jar, Mengenal 5 Pillars of Islam, belajar doa masuk masjid dan keutamaan sholat berjamaah di masjid, serta menceritakan kisah-kisah dalam Al Quran dan beberapa kegiatan lain termasuk mengajarkan Azka bersedekah, seperti membuat makanan untuk takjil di mushola dan mengantarnya ke mushola dan bersodaqoh pada tukang sampah perumahan. Agar mengena di hati Azka bagaimana bulan Ramadhan itu, betapa indahnya bulan ramadhan ini.

Jadi Ramadhan 1436 H ini begitu istimewa bagi kami. Terutama di 10 hari kedua. Bersama-sama kami saling memberi kesempatan untuk bersabar dan berdamai dengan diri sendiri dan anggota keluarga, terutama untuk mengajari Azka mengkomunikasikan keinginannya dan lebih melunakkan hatinya, sehingga dia mampu menjadi lelaki kecil yang penyabar. Semakin hari sudah tak terdengar lagi rengekan dan tangisan Azka. Saya pun lebih mampu menyediakan stok sabar, senyum dan kata-kata lembut yang tulus buat Azka. Suami lebih bisa mengayomi dan menenangkan. Karena Allah akan selalu memberikan kasih sayang dan hikmah kepada hambanya yang selalu berusaha bersabar.

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS. Ali Imran:153).

Cooking Class with Little Chef

 

“Katakan padaku, maka aku melupakannya. Ajarkan padaku, dan aku mungkin mengingatnya. Libatkan aku, dan aku akan belajar darinya.” ~Benjamin Franklin
Little Master Chef... ^^

Little Master Chef… ^^

 

Sejak Azkafaiz MPASI, dirumah tempat yang bikin betah itu ya di dapur. Rasanya seneng banget bisa masakin anak sendiri terus anaknya lahap banget kalo makan, priceless ya. ditambah ternyata eksperimen dan belajar teknik di dapur itu sangat menyenangkan dan seru. Ada gagal, ada suksesnya, terus juga ngikutin grup masak n baking, jadi makin banyak pengetahuan yang selama ini nggak ngerti sama sekali.

Dulu sewaktu Azka masih kecil, masak2 n baking nunggu dia bobo dulu. Udah agak gedean, mulai belajar jalan suak ngikut ke dapur. Jadi kalo masak sambil gendong ato kalo pas masak n baking nya ribet, Azka dikasih panci plus tepung or beras, jadi dia mainin sendiri… hihihi… 😀

Nah karena azka suka ngintil kemana-mana, apalagi kalo ke dapur, yaudah diajak aja, sekalian belajar sama Azka. Mengenalkan nama barang-barang dan bahan-bahan yang ada di dapur dan yang akan dimasak. Biasanya aku dudukkan diatas meja dapur (soalnya ga punya kursi tinggi.. :p), sambil motong-motong, ngupas bawang, ngaduk adonan sambil mulut nya cuap-cuap, Azka nya juga jadi aktif nanya-nanya, dan yang pasti Azka si anak kinestetik ini ga mau diem aja dengerin emaknya cerita, tapi dia juga harus action entah ngaduk-ngaduk adonan, nyuci sayur, dan yang lainnya.

Banyak banget ya skill yang bisa diasah dengan ngajak anak ke dapur. Sering banget bikin “Cooking Class” sama Azka.

Pertama, mengenal bentuk geometri benda-benda di dapur. Azka suka buka-buka lemari dapur dan ngeluarin semua isinya. Selalu tanya, “Apa ini ma?buat apa ini ma?” jadi sambil dijelasin, ini panci bentuknya bulat, untuk goreng ikan dan numis sayur, ini talenan bentuk persegi panjang, untuk alas memotong sayur dan ikan. dan banyak lagi konsep bentuk yang bisa kita ajarkan ke anak.

10622785_10202826011480019_2161634365699655874_n

ini lagi bikin adonan Roti lapis Keju

IMG_5420

ini hasil jadi Roti lapis kejunya… ^^

Kedua, mengasah sensory skill anak. Azka suka saya kasih beras dan tepung ato kadang dia campur itu bersama bumbu-bumbu lain, nggak saya kasih sendok supaya dia memegang dengan tangan, ini melatih indera peraba nya. bagaimana tekstur tepung, tesktur gula, beras, dan lain-lain.

Ketiga, mengenalkan warna-warna, nama sayur dan bahan dapur lainnya dan mengasah memorynya. karena bahan-bahan masak n bikin kue itu beraneka warna, jadilah kalo mau mengolah itu sambil kasih tebakan ke Azka, sayur ini namanya apa dan warnanya apa. Sambil dijelasin manfaat makan bahan makanan ini itu apa buat kesehatan dan tubuhnya Azka. Sejauh ini Azka sudah mengerti konsep warna, beberapa jenis sayur, buah, kalo manfaat ditanyain jawabannya, “supaya ataa pinter, baik n cepet besyar, bisa nyetir mobil syendiri…” hihihi… 😀

Keempat, mengasah fine motor skill nya. Azka suka saya libatkan kalo mengaduk adonan, nguleni adonan, bentuk adonan, jadi terserah azka. melatih kekuatan otot tangan Azka, melatih konsentrasi Azka kalo pas nyetak kue dan ngasih toping diatasnya.

1924337_10203274415329835_7355333536341276592_n

Bikin adonan pizza

 

IMG_6699

ini homemade pizza nya mama dan Azka… 😀

IMG_7491

ngadon cookies…

IMG_7494

yang nyetak, n kasih topping Azka semua…

IMG_7714

Hasil jadi M&M’s Cookies nya… yummy… ^^

 

Apa lagi ya manfaatnya?banyak banget kan ya? sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. 😀

Home Education itu ya dari aktivitas sederhana sehari-hari yang kita lakukan bersama anak. Selain mengembangkan stimulasi dan potensi anak, kegiatan cooking class ini juga meningkatkan bonding dengan anak.

“We do, and then we learn… “

IMG_6686

Saltdough for Learning Letter

Masih bermain dan belajar dengan saltdough ya. Banyak deh manfaatnya benda satu ini. Kali ini kolaborasi dengan rainbow straw aka sedotan warna-warni. Azka belum pernah saya ajarin alfabet. nah kalo belajar alfabetnya dengan bermain gini nggak akan memberatkan anak.

Belajar mengenal huruf “A”. Saya tulis nama Azka di kertas sambil dieja ada huruf apa saja. Saya mengajak azka belajar menulis huruf “A” dengan dua media diatas, saltdough dan rainbow straw.

Bahan:

– saltdough

– sedotan warna-warni

Cara bermainnya:
– gilas playdough melebar, buat guratan di saltdough huruf “A”
(ini 1st time azka belajar huruf, jadi sama sekali dia belum tau huruf itu apa, hehe)
– beri contoh dan instruksi ke anak untuk menancapkan sedotan yg sudah digunting mengikuti alur hurufnya.
– saat ambil sedotan warna sambil ditanya, ini sedotannya warna apa, untuk menajamkan memori anak tentang warna
– menancapkan sedotan ke huruf pada playdough juga melatih sensorik motorik nya, menancapkan sedotan sesuai dengan guratan yang dibuat untuk membentuk huruf A

IMG_5305

Azka is prewritting A letter..

Pada permainan ini, awalnya azka mengikuti alur sesuai instruksi, hanya beberapa sedotan sesuai dengan alurnya. tapi lama2 dia ga mau, menancapkan sedotan di luar alur hurufnya, tapi pada akhirnya terbentuk juga huruf “A” nya.
Azka said, ” ini lho huruf A, ma, yang booo…” (“booo” adalah sebutan azka menyebut kata “besar” ).

IMG_5306

jadi ga beraturan… :p

 

IMG_5299

Huruf A nya sudah jadi… ^^


sebelum menyelesaikan tugasnya, dia bermain2 n punya kreasi sendiri. saltdough dimasukkan ke dalam sedotan,  dipotong2 lalu digiling pake tangan sambil bilang,” mama mau beli apa? ini pedoh nya macukkan ini, ini mamamnya buat mama…” 😀

Memasukkan saltdough dalam sedotan ini bisa mengasah motorik halus anak. agak tricky ya apalagi buat anak-anak. Disamping itu Azka mau bersabar dan fokus agar saltdough yang sudah dia giling sampai kecil bisa masuk dalam sedotan, dan dia berhasil juga… ^_^ Good Job boy… :*

IMG_5303

serius banget yaa… :*

 

IMG_5298

Hasil akhirnya… ^_^

 

Quiet Time with Saltdough

Sebagai ibu muda modern gini, cieeeh… modern, iya donkk… :D, berselancar di internet itu yang dicari ya seputar dunia anak-anak dan parenting, orang tua kan memang harus continues learning yaa, dimana aja, kapan aja dan dengan siapa saja. Suka nya cari kegiatan sama Azka itu di web ini http://kidsactivitiesblog.com/ dan disini http://www.redtedart.com/ , dan juga ada beberapa akun Instagram yang suka saya stalking buat cari inspirasi. Banyak ide kegiatan dan permainan untuk menstimulus anak-anak, belajar yang menyenangkan, bermain yang mengandung ilmu.

Azka memang terkenal gak bisa diam, ada aja aktivitasnya. Biasa lah ya anak usia 2 tahun itu masa anak-anak yang rasa ingin tahu nya tinggi, lari-lari, manjat-manjat kursi trus turun naik lagi, main sepeda, jadi barang apa aja di sekitarnya, termasuk orang lewat, kucing lari juga ditanyain, “membantu” di dapur pun dijabanin.

Nah supaya “super aktif’ nya bisa istirahat sejenak, diajak main yang melatih tangan, mata, dan konsentrasi aja, heuheuheu… Bikin saltdough alias playdoh suka dimainin anak-anak. Bikin sendiri tentu lebih menyenangkan, lebih aman dan terkontrol bahan-bahannya. Yuuukk have fun with made saltdough… ^_^

Bahan:

– 1 cup terigu

– 1 cup garam

– air hangat secukupnya

– minyak secukupnya

– pewarna makanan

How to:

– campur terigu dan garam, aduk hingga tercampur rata.

– camur minyak, air dan pewarna makanan yang dibagi menjadi 4 wadah sesuai dengan banyaknya warna. karena di TBK nya cuma ada 4 warna, jadi bikin 4 warna aja. warna merah, kuning telur jadinya orange, hijau, dan ungu.

IMG_5262

minyak, air dan pewarna makanan yang sudah dicampur

– bagi campuran tepung ke dalam 4 wadah, aduk rata dan uleni hingga kalis. tambah sedikit tepung jika dirasa masih lengket.

IMG_5263

ini azka ikut ngadon, btw, kenapa gambarnya jadi kebalik gini yaa, padahal udah dirotate… –“

IMG_5268

– kalo udah kalis siap digunakan, dibentuk jadi apa aja sesuai imajinasi anak.

kalo azka seperti biasa, Car Lover, jadi ya bikin mobil-mobilan, bikin parkirannya, bikin ayam, trus ayam nya katanya mau digoreng, dijual trus dimakan mama, hahaha… ^_^

IMG_5275

ini yang bikin mobil-mobilan mamanya, jangan diketawain ya, bentuknya ga karuan. yang penting azka seneng… :p

 

IMG_5281

“ini ma maemnya udah jadi, ayoo inii dimakan…”, Azkafaiz said.

Membuat saltdough ini banyak manfaatnya. pertama, melatih anak mengenal warna. kedua, melatih sensorik anak, melatih kemampuan tangan dan jemari dalam menggengam, yaitu memegang sendok lalu mengaduk adonan tepung, membuat bentuk saltdough yang sudah jadi, meremas adonan saat menguleni, ketiga melatih konsentrasi dan fokusnya anak. Konsentrasi dan fokus saat mengulen adonan, membuat bentuk-bentuk seperti mobil.

Kenapa Quiet time? karena dengan adanya saltdough ini, Azka jadi betah duduk manis bermain dengan imajinasi dan mengasah kreatifitasnya. Azka betah berlama-lama larut dalam aktivitas ini, sampai diajakin bobo malam pun ogah, mau main ‘tehedoh’ (baca: pledoh) dulu katanya… 😀

Selamat bermain… ^_^

 

IMG_5276

mobil-mobilnya pada parkir… :p

 

 

Ice Painting with Popsicles

IMG_5086

 

Mungkin tidak semua anak tertarik melukis, tapi bagaimana jika kegiatan melukisnya berbeda? melukis dengan ice popsicles. Semua pasti suka. Apalagi activity ini dilakukan pada waktu siang hari yang sangat panas dan terik, aah… bikin adem dan si kecil gak akan rewel kepanasan, heuheuheu…

Ini activity Azka beberapa bulan yang lalu saat belum musim hujan gini, excited banget dia. mainnya pas siang-siang abis makan siang. bikinnya mudah sekali. Sudahlah, mari kita siapkan bahan-bahannya…

ini warna red favorit azka jadi sasaran utama yang dibuat melukis... ^^

ini warna red favorit azka jadi sasaran utama yang dibuat melukis… ^^

 

10646879_10202702836680726_8195515008252596970_n

bikinnya cuma 4 warna, merah, kuning, hijau dan ungu…

Bahan:

– Popsicle Mould

– Air

– Pewarna makanan

– kertas (bisa kertas apa aja yang ada di rumah, sebenernya lebih bagus kertas khusus untuk cat air)

How to:

masukkan air ke dalam setiap popsicle mould, beri setetes pewarna makanan, aduk pake pegangan sendok biar tercampur rata, bekukan dalam freezer. Ini saya bikinnya pagi, siang udah beku langsung dipake main. setelah beku, sudah siap digunakan. Let’s colour your imagination todz…!! ^_^

10276985_10202702845440945_3619722404500852014_n

Azka said, “yeyy… mama… Ataa tehutiii reddd (read: melukis)…” 😀

 

10418894_10202702856201214_3146994064597919484_n

10636068_10202702849601049_3618583783915896952_n

Activity ini bukan hanya just for fun saja. Banyak manfaatnya. Belajar mengenal warna-warna, dan Azka cukup surprise saat dua warna dicampur, lalu saya meminta menebak warna apa itu. Melatih sensori perabanya juga, Azka said, “apa ini ma?hingiiiinnn…” Azka memegang popsicle nya, meremas-remas dan hampir mau dijilat, katanya kayak eskrim ma, heuheuheu…

1514962_10202702853561148_6745226416133292985_n

terus melukisnya sambil ditanyain, sedang melukis apa dia, seketika itu juga imajinasinya akan menari, mulai dari mobil, kupu-kupu, asap, dan banyak lagi.

Lama-lama, es nya dipecahin sama azka, diketuk-ketuk dan bilang, “es nya ecahhh maa… ” 😀

kertas-kertas nya selanjutnya dijemur, dikumpulin dan dibuat koleksi lukisan azka. icepop yang masih ada, bisa digunakan lagi nanti, kembali bekukan dalam freezer.

10599418_10202702858921282_4077932256135796082_n